Rabu, 14 Januari 2009

Tugas Biologi STAIN

PENERBANGAN ANGKASA

Memahami Prinsip Penerbangan Roket dan Pesawat Antariksa

Memahami Satelit Palapa dan Pemanfaatannya

Diajukan Guna Memenuhi Tugas Terstruktur

Mata kuliah : Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa

Dosen : SADIRAH

Disusun Oleh Kelompok V :

Aulia ur Rahman

Ekawati

Konipah

Susi Susanti

Try Lestari

TARBIYAH / BIOLOGI – C / III

DEPARTEMEN AGAMA RI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

CIREBON

2008

PENERBANGAN ANGKASA

  1. Memahami Prinsip Penerbangan Roket dan Pesawat Antariksa

a.1 Pengertian Roket

Roket ialah proyektil yang digerakkan dengan reaksi motor dan dapat bekerja di luar atmosfer. Sebagai bahan penggerak biasanya digunakkan bahan bakar kimia, serta oksigen yang gunanya membantu dalam pembakaran bahan bakarnya. Seperti halnya jet, roket itu juga digerakkan dengan reaksi motor. Namun roket tidak dapat disamakan dengan jet, karena jet menggunakkan oksigen untuk pembakaran bahan bakarnya, dan diterbangkan hanya dalam atmosfer saja. Reaksi motor suatu roket tersebut didasarkan pada Hukum Newton ketiga, yang dikenal dengan nama Hukum Gravitasi Newton.

Roket pertama kali diketemukan di tiongkok. Dalam Perang Dunia II Jerman membuat Roket V2 dengan menggunakkan bahan bakar cair. Dewasa ini roket dibuat bertingkat dan dipergunakkan untuk melontarkan satelit-satelit ke ruang angkasa atau juga dapat dipergunakkan dalam perang atom.

a.2 Prinsip Penerbangan Roket

Pada awal perkembangan roket, roket digerakan dari hasil pembakaran bahan bakar minyak gas dan oksigen cair, untuk menghasilkan gas panas yang meledak ke bawah dan mendorong roket ke atas. Untuk roket V-2 yang dikembangkan Hitler, menggunakan turbin uap untuk memompa alkohol dan oksigen cair ke dalam ruang bakar yang menghasilkan ledakan beruntun yang mendorong roket ke atas. Prinsip kerja roket merupakan penerapan dari Hukum Newton III tentang gerak, dimana energi panas diubah menjadi energi gerak.

Prinsip kerja dari roket berbahan bakar cair dan padat sama, di mana hasil pembakaran menghasilkan gaya dorong ke atas. Kelebihan dari roket berbahan bakar padat mampu menyimpan bahan bakar dengan jumlah besar untuk ruang penyimpanan yang sama, karena telah dipadatkan, sedangkan bahan bakar cair tidak bisa dimampatkan.

Gb.a.1. Roket dengan bahan bakar cair dan padat

Keterangan :

· Spark ignites core which burns from inside outward :Percikan untuk menyalakan inti yang dimana melakukan pembakaran di dalam untuk dikeluarkan

· Combustion Chamber : Ruang Pembakaran

· Solid Fuel and Oxidizer : Bahan bakar padat untuk proses oksidasi

· Liquid Oxidizer : Cairan Pembuat proses oksidasi

· Pumps : Pompa

· Liquid Fuel : Bahan bakar cair

a.3 Pengertian Pesawat Antariksa

Pesawat antariksa ialah pesawat yang dapat mengangkasa secara vertical seperti sebuah roket, mengorbit seperti satelit dan mendarat seperti pesawat laying (glider). ex: (Pesawat Columbia). Pesawat itu sendiri terdiri dari badan pesawat, dengan sayap berbentuk delta, seperti halnya dengan pesawat terbang supersonik, ditambah dua buah tempat tempat penampung bahan bakar berbentuk silinder dan dua buah roket penggerak.Berat keseluruhanya adalah 756 ton. Kedua roket penggerak yang dipasang disamping pesawat akan jatuh ke bumi dengan bantuan payung, yaitu 12 detik setelah peluncuran, yang kemudian dapat dipergunakan lagi. Sedangkan tangki bahan bakar yang bisa memuat 700 ton hydrogen dan oksigen cair yang berfungsi untuk menggerakan motor utama. Saat paling kritis dalam fase peluncuran itu 40 sampai 60 detik pertama ketika keseluruhan bangunan Columbia ini dihadapkan pada puncak tekanan yang dihasilkan oleh tenaga roket yang menghasilkan daya sembur tinggi.


Bagian-bagian pesawat Ulang Alik / Orbiter dan fungsinya.

· Lambung depan, berfungsi sebagai kabin awak dan peralatan kendali pesawat.

· Lambung tengah, berfungsi sebagai ruang barang dan ruang roda pendaratan.

· Lambung belakang, berfungsi penopang tiga mesin utama pesawat dan terdapat sirip di bawah mesin untuk mengubah sudut penerbangan

· Sayap, berfungsi sebagai kendali manuver pesawat, baik pada saat terbang maupun mendarat

· Ekor berfungsi sebagai sirip/daun kemudi pesawat

Gb.a.2. Pesawat Ulang-alik Columbia sedang lepas landas


a.4 Prinsip Penerbangan Pesawat Antariksa.

Tahap peluncuran pesawat Ulang Alik

1. Mesin pendorong utama berbahan bakar cair dan roket pendorong berbahan bakar padat menyala secara bersamaan, sehingga membangitkan 31 juta newton tenaga untuk lepas landas

2. Sesudah beberapa menit (± 2 menit) ketika bahan bakar pada roket pendorong habis terbakar dan telah mencapai kecepatan lebih dari 4800 Km/jam, roket pendorong dilepas dari pesawat dan jatuh ke dalam samudra dengan parasut untuk diisi dan gunakan kembali, sedangkan tangki bahan bakar eksternal dilepas ketika akan memasuki lapisan Atmosfer.

3. Sesudah pesawat melewati lapisan Atmosfer, pesawat Ulang Alik menuju Orbitnya.

4. Ketika misi selesai pesawat akan menyalakan pendorongnya sendiri untuk kembali menuju atmosfer bumi, pendorong akan dimatikan ketika pesawat sudah di dalam atmosfer bumi dan pesawat akan melayang selama perjalannya sampai akhirnya mencapai permukaan lagi.

  1. Memahami Satelit Palapa dan Pemanfaatannya

b.1 Satelit Palapa

Satelit Palapa ditempatkan pada ketinggian 36 000 km di atas khatulistiwa pada lokasi 133o BT. Satelit ini dikendalikan oleh antenna di stasiun bumi yang berlokasi di Cibinong.

Sejak tahun 1976 lalu hingga kini Indonesia telah meluncurkan 3 generasi satelit yaitu generasi A (dua seri, Palapa A-1 dan Palapa A-2), dan generasi B (lima seri, Palapa B-1, Palapa B-2, Palapa B-2P, Palapa B-2R, dan Palapa B-4). Pada Februari 1996 telah dilucurkan satelit Palapa generasi C, yaitu C-1, yang akan disusul oleh Palapa seri C yang lain.

Satu transponder setara dengan 800 saluran telepon atau 1 saluran TV berwarna. Transponder Palapa juga disewa oleh Brunei, Singapura, Malaysia, dan Thailand.

b.2 Pemanfaatannya

Di Negara Indonesia satelit digunakan untuk komunikasi, mengetahui cuaca dan Sumber daya alam. Pengguna satelit untuk komunikasi di Negara kita sangat tepat karena Negara kita berbentuk kepulauan dengan pulau-pulau yang terpencar dan memiliki daerah pedalaman yang terisolasi. Satelit Palapa yang dapat mengorbit bumi secara sinkron sehingga posisinya tetap terhadap suatu daerah di bumi. Satelit Palapa ditempatkan pada ketinggian 36 000 km di atas khatulistiwa pada lokasi 133o BT. Satelit ini dikendalikan oleh antenna di stasiun bumi yang berlokasi di Cibinong. Siaran televisi dari Jakarta dipancarkan melalui stasiun bumi ke satelit Palapa, kemudian dari satelit siaran itu dipancarkan kembali ke stasiun bumi yang tersebar diseluruh wilayah tanah air. Selain untuk siaran televisi satelit Palapa juga dimanpaatkan untuk saluran telepon.

Dalam sejarah pertelekomunikasian, Indonesia sendiri sempat mencuat sebagai negara keempat di dunia pemakai satelit komunikasi setelah AS, Uni Soviet, dan Kanada. Satelit pertama bernama SKSD Palapa A yang meluncur pada tahun 1976 ini dimanfaatkan sebagai ‘pemersatu’ Nusantara. Pengoperasiannya dilakukan oleh Perumtel (kini PT Telkom).

Selain untuk keperluan telekomunikasi jarak jauh komersial, ia juga dimanfaatkan sebagai pengirim sinyal televisi selain untuk keperluan pemerintah. Satelit sendiri fungsinya hanyalah sebagai stasiun relay *penerima dan penerus sinyal frekuensi tinggi yang tidak terpantul lapisan atmosfer. Jika SKSD Palapa cenderung dioperasikan untuk keperluan pemerintah, sebuah instansi lain, yakni PT Indosat (Indonesia Satellite Corporation), juga mengoperasionalkan satelit namun untuk kepentingan komersial meski hanya dengan sistem sewa. Contoh :

Gb.b.1. Satelit palapa C Gb.b.2. Satelit palapa 2C

DAFTAR PUSTAKA

Kanginan, Marthen. 2000. Fisika 2000 Jilid 2A untuk SMU Kelas 2. Jakarta:

Erlangga.

www.google.com

www.PT Satelit Palapa Indonesia.com

www.wikipedia.com