PENERBANGAN ANGKASA
Memahami Prinsip Penerbangan Roket dan Pesawat Antariksa
Memahami Satelit Palapa dan Pemanfaatannya
Diajukan Guna Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata kuliah : Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa
Dosen : SADIRAH
Disusun Oleh Kelompok V :
Aulia ur Rahman
Ekawati
Konipah
Susi Susanti
Try Lestari
TARBIYAH / BIOLOGI – C / III
DEPARTEMEN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
CIREBON
2008
PENERBANGAN ANGKASA
- Memahami Prinsip Penerbangan Roket dan Pesawat Antariksa
a.1 Pengertian Roket
Roket ialah proyektil yang digerakkan dengan reaksi motor dan dapat bekerja di luar atmosfer. Sebagai bahan penggerak biasanya digunakkan bahan bakar kimia, serta oksigen yang gunanya membantu dalam pembakaran bahan bakarnya. Seperti halnya jet, roket itu juga digerakkan dengan reaksi motor. Namun roket tidak dapat disamakan dengan jet, karena jet menggunakkan oksigen untuk pembakaran bahan bakarnya, dan diterbangkan hanya dalam atmosfer saja. Reaksi motor suatu roket tersebut didasarkan pada Hukum Newton ketiga, yang dikenal dengan nama Hukum Gravitasi Newton.
Roket pertama kali diketemukan di tiongkok. Dalam Perang Dunia II Jerman membuat Roket V2 dengan menggunakkan bahan bakar cair. Dewasa ini roket dibuat bertingkat dan dipergunakkan untuk melontarkan satelit-satelit ke ruang angkasa atau juga dapat dipergunakkan dalam perang atom.
a.2 Prinsip Penerbangan Roket
Pada awal perkembangan roket, roket digerakan dari hasil pembakaran bahan bakar minyak gas dan oksigen cair, untuk menghasilkan gas panas yang meledak ke bawah dan mendorong roket ke atas. Untuk roket V-2 yang dikembangkan Hitler, menggunakan turbin uap untuk memompa alkohol dan oksigen cair ke dalam ruang bakar yang menghasilkan ledakan beruntun yang mendorong roket ke atas. Prinsip kerja roket merupakan penerapan dari Hukum Newton III tentang gerak, dimana energi panas diubah menjadi energi gerak.
Prinsip kerja dari roket berbahan bakar cair dan padat sama, di mana hasil pembakaran menghasilkan gaya dorong ke atas. Kelebihan dari roket berbahan bakar padat mampu menyimpan bahan bakar dengan jumlah besar untuk ruang penyimpanan yang sama, karena telah dipadatkan, sedangkan bahan bakar cair tidak bisa dimampatkan.
Gb.a.1. Roket dengan bahan bakar cair dan padat
Tahap peluncuran pesawat Ulang Alik
1. Mesin pendorong utama berbahan bakar cair dan roket pendorong berbahan bakar padat menyala secara bersamaan, sehingga membangitkan 31 juta newton tenaga untuk lepas landas
2. Sesudah beberapa menit (± 2 menit) ketika bahan bakar pada roket pendorong habis terbakar dan telah mencapai kecepatan lebih dari 4800 Km/jam, roket pendorong dilepas dari pesawat dan jatuh ke dalam samudra dengan parasut untuk diisi dan gunakan kembali, sedangkan tangki bahan bakar eksternal dilepas ketika akan memasuki lapisan Atmosfer.
3. Sesudah pesawat melewati lapisan Atmosfer, pesawat Ulang Alik menuju Orbitnya.
4. Ketika misi selesai pesawat akan menyalakan pendorongnya sendiri untuk kembali menuju atmosfer bumi, pendorong akan dimatikan ketika pesawat sudah di dalam atmosfer bumi dan pesawat akan melayang selama perjalannya sampai akhirnya mencapai permukaan lagi.
- Memahami Satelit Palapa dan Pemanfaatannya
b.1 Satelit Palapa
Satelit Palapa ditempatkan pada ketinggian 36 000 km di atas khatulistiwa pada lokasi 133o BT. Satelit ini dikendalikan oleh antenna di stasiun bumi yang berlokasi di Cibinong.
Sejak tahun 1976 lalu hingga kini Indonesia telah meluncurkan 3 generasi satelit yaitu generasi A (dua seri, Palapa A-1 dan Palapa A-2), dan generasi B (lima seri, Palapa B-1, Palapa B-2, Palapa B-2P, Palapa B-2R, dan Palapa B-4). Pada Februari 1996 telah dilucurkan satelit Palapa generasi C, yaitu C-1, yang akan disusul oleh Palapa seri C yang lain.
Satu transponder setara dengan 800 saluran telepon atau 1 saluran TV berwarna. Transponder Palapa juga disewa oleh Brunei, Singapura, Malaysia, dan Thailand.
b.2 Pemanfaatannya
Di Negara Indonesia satelit digunakan untuk komunikasi, mengetahui cuaca dan Sumber daya alam. Pengguna satelit untuk komunikasi di Negara kita sangat tepat karena Negara kita berbentuk kepulauan dengan pulau-pulau yang terpencar dan memiliki daerah pedalaman yang terisolasi. Satelit Palapa yang dapat mengorbit bumi secara sinkron sehingga posisinya tetap terhadap suatu daerah di bumi. Satelit Palapa ditempatkan pada ketinggian 36 000 km di atas khatulistiwa pada lokasi 133o BT. Satelit ini dikendalikan oleh antenna di stasiun bumi yang berlokasi di Cibinong. Siaran televisi dari
Dalam sejarah pertelekomunikasian,
Selain untuk keperluan telekomunikasi jarak jauh komersial, ia juga dimanfaatkan sebagai pengirim sinyal televisi selain untuk keperluan pemerintah. Satelit sendiri fungsinya hanyalah sebagai stasiun relay *penerima dan penerus sinyal frekuensi tinggi yang tidak terpantul lapisan atmosfer. Jika SKSD Palapa cenderung dioperasikan untuk keperluan pemerintah, sebuah instansi lain, yakni PT Indosat (Indonesia Satellite Corporation), juga mengoperasionalkan satelit namun untuk kepentingan komersial meski hanya dengan sistem sewa. Contoh :
Gb.b.1. Satelit palapa C Gb.b.2. Satelit palapa 2C
DAFTAR PUSTAKA
Kanginan, Marthen. 2000. Fisika 2000 Jilid 2A untuk SMU Kelas 2. Jakarta:
Erlangga.
www.google.com
www.PT Satelit Palapa Indonesia.com
www.wikipedia.com